Jalur Pendakian Gunung Sindoro dan Sumbing hendak Ditutup *NOTED

Metrotvnews.com, Temanggung: Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara berencana menutup jalur pendakian gunung selama musim kemarau ini. Kebijakan ini untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan selama musim kemarau.

"Kebanyakan kebakaran hutan disebabkan oleh faktor kelalaian manusia yang lalu lalang di sekitarnya, seperti yang datang untuk mendaki gunung, dan mereka yang datang untuk bertani atau membuat arang," kata Wakil Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara, Sukmono Edwi, di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (8/10)

Ia menegaskan kawasan hutan di Puncak Gunung Sindoro dan Sumbing seluas 250 hektare merupakan daerah yang amat rawan terbakar. Dari luasan tersebut, 170 hektare kawasan hutan rawan terbakar terdapat di Gunung Sumbing dan 80 hektare lainnya terdapat di Gunung Sindoro.

Menurutnya, vegetasi yang tumbuh di kawasan puncak berupa semak belukar dan rumput ilalang. "Vegetasi jenis ini amat mudah mengering saat musim kemarau," katanya.

Ia menyebutkan, selama tahun 2012 lalu telah terjadi lebih dari 10 kali kejadian kebakaran di kawasan hutan yang masuk wilayah Perum Perhutani KPH Kedu Utara dengan luas areal terbakar mencapai sekitar 1.000 hektare. Sebagian terjadi di kawasan puncak Gunung Sindoro dan Sumbing.

Sedangkan selama musim kemarau tahun 2013 ini sudah terjadi dua kali kebakaran hutan. Yakni pada Kamis (3/10), api melalap 1 hektare kawasan hutan di Resor Pemangku Hutan (RPH) Kecepit, dan 1,5 hektare kawasan hutan di RPH Anggrunggondok. Keduanya merupakan kawasan hutan lindung di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo.

Kepala Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Perum Perhutani KPH Kedu Utara, Juni Junaedi, menambahkan, hingga kini pihaknya masih gencar memantau potensi kebakaran di kawasan hutan. Ia berharap tidak akan ada lagi kebakaran hutan selama musim kemarau. (Tosiani)

Editor: Irvan Sihombing
sumber : http://bit.ly/1bDNxKU