Tips Mahasiswa Mengumpulkan Tugas Ke Email Dosen

Sekian lama jadi tidak jalan, punggung terasa pegal lama membungkuk di depan layar, kurang peregangan otot, banyak peregangan emosi mengikuti arus perjuangan bait revisi skripsi.

Beberapa saat lalu saya sempat dimintain tolong teman yang sudah menjadi dosen tetap di jurusan, untuk membantu mengurus tugas-tugas mahasiswanya. Saat ini kali yang ke 3. Setelah selesai ngeberesin tugas darinya, saya kepikiran menulis beberapa tips buat mahasiswa ngumpulin tugas ke dosen. Tujuan utamanya adalah supaya dosen lebih senang, barangkali saja bisa masuk top of mind beliau. Beberapa kasus saya menemukan mahasiswa melewatkan beberapa hal yang penting ini.

Berikut beberapa tips bagi mahasiswa yang pengen  ngumpulin tugas ke dosen lewat email supaya dosen tidak pelit-pelit ngasih nilainya (ini sesuai dengan asumsi perasaan mempengaruhi perilaku).

 Oke pertama :

1.      Format Formal Judul File

Contoh "judul tugas_nama_nim_rombel/kelas berapa.

Format ini memudahkan dosen segera mengetahui isi email yang kamu kirim. Hindari menulis nama file yang awikwok semisal Tugas_kriminologi_revisi_fix_banget_final.docx. Gak worth kalau misalnya kejadian hasil kerja keras baca tulis berbagai macam teori njlimet mendapatkan kesan kureng dengan sebab nama file tidak formal. Judul menjadi penting sebagai identitas isi file (baca:hasil kerja kerasmu).

*penting : gunakan nama emailmu yang lengkap. Masa nama emailnya dindamencaricintasejatique@yahoo.com?. HAHAHA

next :

2.      Tulisan pembuka sopan dan simple

Sebuah insight. Terkadang sebuah pesan pembuka bisa menjadi point lebih jika sesuai dengan karakteristik dosen. Syaratnya, kamu harus sudah paham karakter dosen dengan jelas. Jika dosenmu sudah akrab gunakan selipan bahasa yang menyenangkan. Bisa juga selipkan bahasa daerah yang terasa lebih menghormati. Misal nih, “Nuwun sewu Bapak, berikut file tugas saya”. Kreasikan sesopan mungkin. Jika belum memahami secara lebih, gunakan cara aman dengan bahasa formal. Misalnya pakai format salam-sebutkan nama, nim (saya Adi 14014014001)-tujuan kirim file (bermaksud mengirimkan tugas kuliah minggu ke 4 bulan desember mata kuliah kriminologi lanjutan, dst). Gunakan penutupan salam.

3.      Ukuran file

Seandainya file ukuranmu terlalu besar, gunakan pengompres file. Kecuali dosen minta file HD. Bisa gunain winrar, atau upload di situs drive lain semisal 4shared, mediafire, dsj. Link sertakan di badan email.

4.      Insight saya

Saya memposisikan diri sebagai dosen yang menerima banyak email baru dan mempunyai waktu ngoreksi setelah mandi malam hari dengan keadaan yang sudah capek. Saya hanya mau melihat paling lama 5 detik per email dan mencari tujuan utama pengirim email. Bisa nyari file attachment nya, liat isi emailnya maunya apa, dan identitas pengirim. Jika ada kesalahan kecil saja, akan membuat nih anak maunya apa sih?, yang terkadang bikin trigger negatif yang kecil dikali dengan jumlah trigger yang muncul. Haruskah saya tetap berpura-pura enggak kena triggernya ketika menulis ini?. Ya kemungkinan jengkel semakin besar. Kondisi rawan tidak objektif menilai, akan semakin besar. Saya jadi berasumsi, pendapat mahasiswa senada dengan “dosenku nyebelin gak mau ditemui revisian, susah banget mau ketemu, revisian skripsiku belum disentuh sejak minggu kemarin, dsj” bisa juga terpicu karena trigger kecil berulang yang dilakukan oleh banyak mahasiswa. Digigit semut mah enteng, tapi kalau semutnya se kabupaten, ya sakit juga. So, simbiosis mutualisme sangat menguntungkan semua pihak. Mahasiswa memudahkan dosen, dosen objektif menilai tugas. Ini belum juga ngomongin tentang mahasiswa yang “tertandai” dengan label negatif. Ini akan panjang bahasnya. Dah dulu dah.


 

 

Comments

  1. siip gan, semoga artikelnya bisa membantu teman-teman kita yang belum bisa kirim email

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KONTAK BASECAMP GUNUNG SE-INDONESIA

Pendakian Gunung Prau Via Pranten Kab.Batang Jawa Tengah